Tim Gabungan Terpadu BPBD dan Dinas PU TR, Tinjau Longsoran di Dusun Baturapa, Ini yang Dihasilkan
EDITOR KOTA | SELAYAR — Curah hujan deras berintensitas tinggi yang selama kurang lebih sepekan intens mengguyur sejumlah wilayah kelurahan, desa, dan kecamatan di Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan, memicu amblas dan longsornya akses jalan ruas Kara'bek, Dusun Baturapa, Desa Polebunging, Kecamatan Bontomanai, Minggu, (29/6) lalu.
Longsor juga sempat mengakibatkan terputusnya sambungan saluran pipa air bersih dari arah bendungan Dusun Baturapa yang selama ini dialirkan ke permukiman warga.
Pasca kejadian tersebut, warga bahkan nekad menyambung serta membenahi pipa yang terputus dengan melintasi medan jalan curam dan licin akibat longsor.
Upaya pembenahan pipa dilakukan dengan extra hati hati agar tidak terpeleset dan tergelicir.
Musibah longsor dan amblasnya ruas jalan yang mengarah ke bendungan Dusun Batu Rapa, Desa Polebunging, ditanggapi
Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Drs. Ahmad Alifyanto,M.M. Pub yang tanpa mengulur waktu langsung berkoordinasi dengan instansi tekhnis Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PU TR) untuk turun bersama sama melakukan peninjauan lapangan sebagai bahan penyusunan konsep penanganan kedaruratan.
Kegiatan peninjauan dilakukan tim gabungan terpadu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama instansi teknis Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PU TR), Selasa, (1/7) sore dengan melibatkan belasan orang tim reaksi cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Rombongan disambut Kepala Dusun Baturapa, Desa Polebunging, Muhammad Tamrin (53 thn) yang ikut turun ke lokasi longsor mendampingi tim gabungan terpadu BPBD bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PU TR).
Setiba di lokasi longsor, tim langsung menyusuri tempat kejadian peristiwa (tkp) dan mengukur area longsoran.
Dinas pekerjaan umum dan tata ruang (PU TR) yang dibantu tim reaksi cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencoba turun ke area longsoran yang curam, licin, dan terjal untuk mengukur ketinggian lokasi longsor.
Sejumlah informasi penting dikumpulkan tim gabungan terpadu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PU TR) mulai dari kronologis kejadian, sampai informasi riwayat pembangunan jalan setapak, serta pondasi penahan tanah yang patah dan longsor, pasca hujan deras, Minggu, (29/6) lalu.
Dari bahan keterangan (baket) yang berhasil dihimpun di lokasi kejadian, terungkap bahwa akses jalan rabat beton penghubung ke arah bendungan kara'be, Dusun Baturapa merupakan struktur tanah bentukan yang sengaja didatangkan dan warga ditimbun warga untuk kepentingan pembangunan akses jalan tani berkonstruksi rabat beton.
Sebelum longsor, akses jalan tani dan tanggul penahan tanah yang dibangun melalui pos anggaran dana desa itu, diakui Kepala Dusun Baturapa, Muhammad Tamrin sangat banyak dirasakan manfaatnya oleh warga, terutama dalam memobilisasi komoditi hasil bumi dan perkebunan.
Oleh karenya, Muhammad Tamrin berharap agar pemerintah kabupaten bisa membantu upaya pembenahan serta pembangunan kembali tanggul penahan tanah dan akses jalan tani yang longsor.
Menanggapi harapan tersebut, kepala bidang kedaruratan dan logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Muhammad Ikbal, SE, menguraikan, BPBD akan mengupayakan penanganan secara darurat sembari menantikan anggaran pembangunan tanggul permanen.
Penanganan darurat akan diupayakan agar warga bisa kembali melintasi akses jalan tani dengan aman.
Muhammad Ikbal mengakui, lokasi longsor Dusun Baturapa cukup rawan dan masih berpotensi amblas untuk kali kedua.
Terkait hal itu, pihaknya merekomendasikan agar untuk sementara, akses jalan tersebut dapat ditutup dan tidak dilalui warga, terutama untuk kendaraan roda empat.
Diskusi penanganan longsor yang berlangsung alot dan serius, sempat 'melahirkan' opsi pelebaran serta pembangunan akses jalan baru yang jauh lebih refresentatif.
Opsi pelebaran dan pembangunan akses jalan baru berkembang dari hasil diskusi lapangan antara tim BPBD, Dinas PU TR, kepala dusun, dan warga. (Fad)